InspirasiPojok

Dominasi Konglomerat di Pasar Mi Instan Indonesia

×

Dominasi Konglomerat di Pasar Mi Instan Indonesia

Sebarkan artikel ini
Rahasia Konglomerat Mie Instan: Lima Sosok yang Meraup Keuntungan Berlimpah

Konglomerat yang Mengukir Kesuksesan dari Bisnes Mi Instan

Industri mi instan telah menjadi lahan bisnis yang menguntungkan bagi sejumlah konglomerat di Indonesia. Mereka berhasil meraup kekayaan melalui produk mi instan yang merajai pasar lokal maupun internasional.

Anthoni Salim

Anthoni Salim memimpin Salim Group dengan investasi di berbagai sektor, termasuk mi instan. Indofood, salah satu produsen mi instan terbesar dunia dengan merek unggulan Indomie, menjadi salah satu pilar bisnisnya. Kekayaan Anthoni Salim saat ini mencapai Rp156,2 triliun, menjadikannya orang terkaya kelima di Indonesia.

Jogi Hendra Atmadja

Jogi Hendra Atmadja memimpin Mayora Group, perusahaan makanan besar yang memasarkan produk seperti Kopiko, Danisa, dan Roma. Grup ini juga memproduksi mi instan dengan merek Mie Oven, Migelas, dan Bakmi Mewah. Kekayaan Jogi Hendra Atmadja diperkirakan sebesar Rp66,7 triliun, menempatkannya di posisi ke-11 orang terkaya di Indonesia.

Husain Djojonegoro

Husain Djojonegoro bersama saudaranya menjalankan Orang Tua Group, yang memproduksi berbagai produk makanan dan minuman. Selain bisnis minuman tradisional, grup ini juga mengelola ABC Group yang memproduksi mi instan dengan merek Mie ABC dan Gurimi. Kekayaan Husain Djojonegoro saat ini berjumlah Rp17,4 triliun, menjadikannya orang terkaya ke-42 di Indonesia.

Eddy Katuari

Eddy Katuari mengelola Wings Group, perusahaan barang kebutuhan rumah tangga besar yang juga memproduksi mi instan merek Mie Sedaap. Di bawah kepemimpinannya, Wings Group memperluas bisnisnya ke berbagai sektor, termasuk properti dan perkebunan. Kekayaan Eddy Katuari diperkirakan mencapai Rp15,6 triliun, menempatkannya di posisi ke-46 orang terkaya di Indonesia.

Djajadi Djaja

Djajadi Djaja merupakan salah satu pendiri Sanmaru Food Manufacturing, perusahaan yang memproduksi mi instan dengan merek Indomie. Setelah mengalami masalah keuangan, Djajadi melanjutkan bisnis mi instan di bawah PT Jakarana Tama yang memproduksi Mie Gaga, Mie “100”, dan merek lainnya. Saat ini, Djajadi menjabat sebagai Komisaris di PT Wicaksana Overseas International Tbk.

Baca Sumbar Bisnis lebih update via Google News, Klik Disini.