Perbankan

Genjot Kinerja, PBRX Harapkan Pasar Global Membaik di Semester II

×

Genjot Kinerja, PBRX Harapkan Pasar Global Membaik di Semester II

Sebarkan artikel ini

Jakarta, TopBusiness – PT Pan Brothers Tbk (IDX: PBRX) baru saja menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan RUPS Luar Biasa (RUPSLB) di Jakarta. Salah satu yang disetujui oleh pemegang saham adalah target kinerja di tahun ini.

Menurut Wakil Direktur Utama PBRX, Anne Patricia Sutanto, Perseroan menargetkan kinerja tahun ini tak jauh beda dengan tahun 2025. Dan kemungkinan baru di tahun 2026 penjualan PBRX bakal mengalami peningkatan.

“Tahun 2024 memang kita alami penurunan. Makanya di tahun ini, pemegang saham sudah paham tidak patok kinerja yang terlalu tinggi. Minimal sama dengan tahun 2024 lalu. Baru di 2026 nanti akan ada peningkatan revenue,” ujar Anne kepada wartawan, usai RUPST di Jakarta, Kamis (19/6/2025).

Kondisi tersebut memang terjadi karena adanya efek kebijakan tarif dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Maklum saja, PBRX sebagai salah satu produsen pakaian jadi (gamen) dengan orientasi ekspor terbesar di Indonesia itu sangat mengandalkan pasar global. Maka, Perseroan akan menunggu perkembangan selanjutnya. Kemungkinan akan membaik di semester II. “Iya kita akan pantau terus. Kemungkinan di semester II (2025) ada kejelasan dan akan membaik (pasar AS),” jelas dia.

Salah satu yang cukup membuat optimis, kata Anne, Perseroan yakin bisa meraup arus kas bersih dari aktivitas operasional di Tahun Buku 2025. Meskipun, kata dia, pada Kuartal I-2025 mencatatkan arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasional mencapai USD8,47 juta.

“Jadi untuk arus kas dari operasi kami di tahun ini akan positif,” ucap Anne.

Tercatat, per 31 Maret 2025, PBRX mencatatkan kas dan setara kas senilai USD8,95 juta atau menurun dibandingkan per 31 Desember 2024 yang sebesar USD18,92 juta. Penurunan kas ini terutama disebabkan oleh adanya arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasional di Kuartal I-2025 sebesar USD8,47 juta atau meningkat 52,6 persen (year-on-year).

Lebih lanjut Anne menyampaikan, total aset PBRX per 31 Maret 2025 mencapai USD255,3 juta atau menurun dibandingkan per 31 Desember 2024 yang sebesar USD257,6 juta. Penurunan aset ini terutama disebabkan oleh kemampuan perseroan dalam menekan liabilitas hingga 66,26 persen (year-to-date) menjadi USD127,77 juta per 31 Maret 2025.

Menurut dia, total ekuitas perseroan hingga akhir Kuartal I-2025 mencapai USD127,55 juta atau mengalami perbaikan dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2024 yang masih mengalami defisiensi modal (ekuitas negatif) sebesar USD121,09 juta. Dia meyakini, hingga akhir 2025 perseroan akan mengalami kembali perbaikan pada akun saldo laba.

Sekadar informasi, per 31 Maret 2025 PBRX masih mencatatkan saldo laba negatif sebesar USD212,72 juta atau mengalami perbaikan dibandingkan dengan defisit saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya per 31 Desember 2024 sebesar USD307,37 juta.

Anne memperkirakan, sepanjang tahun ini penjualan PBRX belum bisa mengalami pertumbuhan dibandingkan dengan perolehan penjualan di Tahun Buku 2024 yang mencapai USD319,9 juta. Hal ini lebih dikarenakan masih adanya pelemahan permintaan dari pasar global.

Selama tiga bulan pertama tahun ini, PBRX membukukan nilai penjualan sebesar USD51,8 juta atau menurun 43,85 persen dibandingkan Kuartal I-2024 yang mencapai USD92,26 juta. Namun demikian, laba bersih di Kuartal I-2025 tercatat melonjak 75.675 persen menjadi USD94,65 juta dibandingkan Kuartal I-2024 yang hanya USD124,9 ribu.

Guna mendukung perbaikan kinerja di sepanjang 2025, PBRX menganggarkan belanja modal (capex) sekitar USD2 juta hingga USD3 juta. Anggaran capex ini lebih rendah dibandingkan dengan realisasi di 2024 yang mencapai USD4,2 juta, yang digunakan untuk optimalisasi proses aktivitas bisnis dalam upaya meningkatkan kapasitas melalui digitalisasi, otomasi dan upskilling.

Selanjutnya, pada pelaksanaan RUPST maupun RUPS-LB ini, para pemegang saham telah menyetujui dan menyepakati seluruh mata acara Rapat, termasuk perubahan susunan Dewan Komisaris dengan pengunduran diri Ameesh Anand dan Gita Rusmida Sjahrir. Selanjutnya, pemegang saham menyetujui pengangkatan Edi Prio Pambudi sebagai Komisaris Independen.

Berikut Susunan Pengurus Perseroan:

Dewan Komisaris

Benny Soetrisno: Komisaris Utama sekaligus Komisaris IndependenSupandi Widi Siswanto: Wakil Komisaris Utama, Komisaris Independen, dan Ketua Komite AuditEdi Prio Pambudi: Komisaris Independen Susunan Direksi

Ludijanto Setijo: Direktur UtamaAnne Patricia Sutanto: Wakil Direktur UtamaFitri Ratnasari Hartono: DirekturJean Pierre Seveke: Direktur

Baca Sumbar Bisnis lebih update via Google News, Klik Disini.