Padang – Hipermi, Himpunan Pengusaha Randang Minangkabau, berupaya memperluas pasar ekspor rendang ke berbagai negara.
“Kami terus bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memperluas pasar,” ungkap Syukriah, Ketua Pembina Hipermi, Selasa (9/7/2024) dikutip Antara.
Kerja sama yang telah terjalin antara lain dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia. Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi, juga telah menandatangani nota kesepahaman terkait ekspor rendang.
Direktorat Jenderal Perbendaharaan Sumatera Barat memberikan pelatihan gratis kepada pengusaha rendang agar produk mereka memenuhi standar global.
“Potensi ekonomi rendang sangat besar,” kata Syukriah. “Selain dinobatkan sebagai kuliner terenak dunia, bahan bakunya juga berasal dari pertanian lokal.”
Sektor pertanian menjadi mata pencaharian utama bagi 70% penduduk Sumatera Barat, termasuk penyedia bahan baku rendang. Hipermi yakin rendang dapat menjadi ikon ekspor utama provinsi tersebut.
“Hipermi mengurus segala aspek, dari bahan baku hingga ekspor rendang,” ujar Syukriah.
Saat ini, anggota Hipermi dan pengusaha lain telah mengekspor rendang ke Jerman, Norwegia, dan negara-negara Timur Tengah. Hipermi berencana memperluas pasar ke negara-negara lain yang belum tersentuh ekspor rendang.
Per Juli 2024, Hipermi mencatat baru sekitar 100 perandang yang bergabung, padahal jumlah pembuat rendang di Sumatera Barat mencapai ribuan.