Padang – Momen Lebaran yang sebelumnya menimbulkan kekhawatiran terhadap inflasi tinggi di Sumbar, ternyata tidak terbukti. Pasca Lebaran, sejumlah komoditi mengalami penurunan harga. Harga cabai, beras, telur ayam, dan komoditi lain yang berkontribusi pada inflasi cenderung stabil.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumbar, Endang Kurnia Saputra, menyatakan bahwa setelah Lebaran, inflasi di Sumbar justru mengalami penurunan. Menurutnya, pada bulan Maret, tingkat inflasi Sumbar mencapai 3,93 persen (year on year) jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya. Namun, jika dibandingkan dengan periode Januari hingga Maret, tingkat inflasi hanya sebesar 1,49 persen (year to date).
Hal ini menunjukkan adanya potensi untuk mengendalikan inflasi dalam rentang 1,5 hingga 3,5 persen. Bank Indonesia berupaya untuk menekan inflasi hingga mencapai 3-3,25 persen hingga akhir tahun.
Dia menekankan bahwa yang lebih penting adalah pertumbuhan ekonomi Sumbar pada triwulan II ini, yang diperkirakan mencapai 4,7 hingga 5,3 persen. Ini menjadi kabar baik bagi Sumatera Barat, karena dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di semester II, terutama pada triwulan III dan IV.