NewsRegulasi

Jokowi Lantik Amran Sulaiman Sebagai Menteri Pertanian

×

Jokowi Lantik Amran Sulaiman Sebagai Menteri Pertanian

Sebarkan artikel ini
Bukan AHY, Amran Kedua Kali Ditunjuk Jokowi Jadi Mentan

Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah melantik Amran Sulaiman sebagai Menteri Pertanian menggantikan Syahrul Yasin Limpo.

Jokowi membacakan sumpah jabatan Menteri Pertanian pada hari ini di Istana Kepresidenan, Jakarta.

“Demi Allah Saya bersumpah bahwa Saya akan setia kepada Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darma bakti Saya kepada bangsa lalu negara. Bahwa Saya dalam menjalankan tugas serta jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggung jawab,” kata Jokowi.

Amran Sulaiman kembali menjabat sebagai Menteri Pertanian, setelah sebelumnya menjabat selama 5 tahun di periode pemerintahan pertama Jokowi.

Sebelum pelantikan, muncul isu bahwa Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) akan menjadi Menteri Pertanian dalam reshuffle kabinet Jokowi.

Jokowi telah bertemu dengan AHY sebelum pengumuman reshuffle, tetapi alasan pertemuan tersebut belum dijelaskan.

Baca Sumbar Bisnis lebih update via Google News, Klik Disini.

News

PKS kembali mendukung pasangan Annisa-Leli di Pilkada Dhamasraya. Dukungan ini memastikan hanya ada pasangan tunggal yang maju setelah Partai Nasdem tidak memenuhi ambang batas pencalonan

News

Hasil verifikasi administrasi calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) menghasilkan dua paslon yang memenuhi syarat (MS). KPU Sumbar mengumumkan hasil verifikasi kepada publik dan mengundang masyarakat untuk memberikan tanggapan dan masukan melalui laman https://infopemilu.kpu.go.id. Tanggapan diterima mulai 15 hingga 18 September 2024.

News

Pengamat politik menilai pasangan Mahyeldi-Vasko berpeluang besar memenangkan Pilgub Sumbar karena investasi politik Mahyeldi dan dukungan suara Gen Z dari Vasko. Meski begitu, persaingan tetap ketat karena Epyardi Asda memiliki gaya kampanye berbeda dan memilih wakil yang kurang dikenal.