Jakarta – Saat kondisi new normal ini, ternyata belum mampu membuat kondisi bisnis maskapai stabil. Menurut prediksi analis, hal ini menjadi tantangan paling besar bagi setiap maskapai. Hal itu diakui oleh Direktur Utama PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Irfan Setiaputra.
Irfan mengatakan pemulihan bisnis penerbangan akibat pandemi diprediksi baru terjadi pada 2022. “Para analis industri penerbangan tampaknya sepakat bahwa pemulihannya hanya akan kembali pada akhir 2022. Jadi, kami mesti berhadapan dua setengah tahun lagi untuk situasinya membalik seperti sebelum covid-19,” ujarnya dikutip dari Antara pada Rabu (1 Juli 2020).
Namun demikian, PT. Garuda Indonesia akan memakukan penyesuaian dan percepatan terkait pemulihan tersebut.
“Bagaimana proses pemulihan kami percepat, karena saya pikir tidak ada satu pun maskapai udara di dunia ini yang mampu melihat dan bertahan dengan kondisi ini dan harus menunggu sampai dua tahun ke depan,” ucapnya
Menurut dia, begitu banyak maskapai yang menyatakan kebangkrutan, karena itu merupakan pilihan yang sangat masuk akal pada hari ini.