Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan utang Indonesia relatif terkendali di tengah ketidakpastian global dan ketegangan geopolitik yang meningkat.
“Jika dilihat dari perspektif ini, Indonesia masih relatif terjaga,” kata Sri Mulyani dalam Rapat Kerja dengan Komite IV DPD RI, Senin (2/9/2024).
Hingga akhir Juli 2024, rasio utang Indonesia turun menjadi 38,68%, jauh di bawah batas aman 60% yang ditetapkan Undang-Undang Keuangan Negara.
Sri Mulyani menjelaskan, lonjakan utang di berbagai negara disebabkan oleh terbatasnya ruang fiskal dan moneter akibat pandemi dan perang serta ketegangan geopolitik.
“Konflik Amerika Serikat dan Tiongkok, fragmentasi, dan proteksionisme melemahkan ekonomi dunia,” ujarnya.
Selain itu, perang juga menyebabkan inflasi tinggi dan kenaikan suku bunga global, serta disrupsi pasokan yang memicu lonjakan harga komoditas.
Kondisi ini berdampak pada pertumbuhan ekonomi global yang diprediksi IMF hanya 3,2% pada 2024 dan 3,3% pada 2025.