Jakarta – Kabar baik menghampiri nilai tukar rupiah yang menguat terhadap dolar AS pada pembukaan perdagangan Rabu (15/10) di pasar spot.
Rupiah dibuka pada level Rp16.548 per dolar AS, naik 19 poin atau 0,11 persen.
Penguatan ini terjadi di tengah fluktuasi yang melanda mata uang Asia.
Peso Filipina tercatat naik tipis 0,06 persen.
Sementara itu, Yen Jepang melemah 0,07 persen dan Baht Thailand turun 0,27 persen.
Pelemahan juga terjadi pada mata uang negara maju.
poundsterling Inggris turun 0,05 persen, euro Eropa melemah 0,06 persen, dan Franc Swiss terkoreksi 0,04 persen.
Analis Doo financial Futures, Lukman Leong, menjelaskan bahwa sentimen “risk off” akibat tensi dagang AS-China menjadi pendorong utama penguatan rupiah.
Selain itu, pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell yang kurang “hawkish” turut memengaruhi pergerakan mata uang garuda.
“Presiden federal Reserve Boston Susan Collins justru bernada dovish dan melihat perlunya pemangkasan suku bunga yang lebih besar ke depannya,” ujar Lukman.
Lukman memperkirakan rupiah akan bergerak dalam rentang Rp16.550 – Rp16.650 per dolar AS.






