NewsPolitik

Tunggu Hasil Survei, Golkar Segera Umumkan Calon Gubernur Sumbar

×

Tunggu Hasil Survei, Golkar Segera Umumkan Calon Gubernur Sumbar

Sebarkan artikel ini
golkar-sumbar-tunggu-hasil-survei-untuk-tentukan-calon-gubernur
Golkar Sumbar Tunggu Hasil Survei untuk Tentukan Calon Gubernur

Padang – Partai Golkar Sumatera Barat (Sumbar) masih belum menentukan nama calon gubernur dan bupati/wali kota yang akan diusung pada Pilkada serentak nanti.

“Kami masih menunggu hasil survei sebagai referensi,” kata Sekretaris DPD Partai Golkar Sumbar, Desra Ediwan, Selasa (18/6/2024).

Untuk calon gubernur, terdapat dua nama yang telah mendaftar, yakni Ganefri dan Epyardi Asda. Sementara untuk calon bupati/wali kota, banyak nama yang masuk, di antaranya John Kennedy Aziz (Padang Pariaman), Hendra Saputra (Kabupaten Solok), Adi Gunawan (Dharmasraya), Leo Murphy (Kota Solok), Yendri Bodra Dt. Parmato Alam (Payakumbuh), Mardison Mahyudin (Kota Pariaman), Erman Syafar (Bukittinggi), Andri Warman (Agam), dan Erizal Ridwan (Sawahlunto).

“Semua calon akan disurvei, baik calon gubernur maupun calon bupati/wali kota,” ujar Desra.

Partai Golkar Sumbar menggunakan jasa Lembaga Survei Indikator untuk menjaring aspirasi masyarakat mengenai calon yang diharapkan. Hasil survei akan menjadi acuan dalam proses seleksi calon, terutama terkait popularitas dan elektabilitas.

Selain itu, Golkar Sumbar juga menjajaki koalisi dengan partai politik (parpol) lain. “Kami sudah melakukan penjajakan dengan beberapa parpol, termasuk yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB),” kata Desra.

Partai Golkar Sumbar menargetkan kemenangan 60 persen pada Pilkada mendatang. Pada Pilkada lalu, Golkar memenangkan kursi 4 kepala daerah di Sumbar, yaitu Kabupaten Solok Selatan, Kabupaten Sijunjung, Kabupaten Limapuluh Kota, dan Kota Pariaman.

Baca Sumbar Bisnis lebih update via Google News, Klik Disini.

Ekonomi Melonjak 5,1%: Pemerintahan Yakin Usai Pemberlakuan PSBB
News

Pemerintah Indonesia optimis pertumbuhan ekonomi 2024 mencapai 5,1% meski sempat melambat. Program diskon belanja, mudik gratis, dan Harbolnas mendorong konsumsi masyarakat.