Padang – Calon Wakil Gubernur Sumbar Nomor Urut 1, Vasko Ruseimy, mempertanyakan pengisian jabatan penting di Kabupaten Solok yang dinilai cenderung mengakomodasi keluarga pejabat, khususnya perempuan.
Pernyataan ini disampaikan Vasko sebagai tanggapan atas paparan Epyardi terkait pembangunan infrastruktur dasar yang ramah untuk kelompok rentan, seperti perempuan dan penyandang disabilitas.
“Yang saya dengar, kenapa Pak Epi hanya untuk keluarga perempuan Pak Epi saja. Sementara perempuan di Sumbar ini sangat banyak,” ujar Vasko.
Dia menekankan pentingnya pemerataan pemberdayaan perempuan secara lebih luas, bukan hanya terbatas pada keluarga pejabat.
Sebelumnya, Epyardi menyebutkan Kabupaten Solok telah memberi ruang besar kepada perempuan untuk berperan dalam pemerintahan, termasuk menduduki jabatan kepala dinas.
Dia juga menyatakan, istrinya diusulkan menjadi Bupati Kabupaten Solok untuk meningkatkan peran bundo kanduang dalam pembangunan Sumatera Barat.
Namun, Epyardi mengakui minimnya implementasi Peraturan Daerah (Perda) terkait penyandang disabilitas, termasuk kurangnya anggaran yang dialokasikan untuk mendukung kelompok tersebut.
Mahyeldi: Sumbar Telah Miliki Perda Ramah Disabilitas
Calon Gubernur Mahyeldi menegaskan, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat telah memiliki Perda yang mendukung pembangunan ramah disabilitas dan perempuan.
Perda ini, menurutnya, menjadi pedoman untuk memastikan hak-hak kelompok rentan terpenuhi.
“Alhamdulillah, kita di Sumbar sudah memiliki perda untuk bangunan yang ramah disabilitas dan perempuan. Pembangunan dilakukan dengan mempertimbangkan aksesibilitas, termasuk kendaraan, fasilitas pendidikan, dan rumah ibadah yang inklusif,” jelas Mahyeldi.
Ke depan, Mahyeldi berencana memperkuat program-program inklusif, seperti mendorong sekolah inklusif agar penyandang disabilitas dapat belajar bersama siswa lainnya.
“Pembangunan Sumbar harus memberi manfaat nyata bagi disabilitas dan perempuan, sehingga tidak ada yang merasa tertinggal,” tambah Mahyeldi.
Mahyeldi-Vasko optimis, langkah-langkah yang diusulkan akan membawa perubahan signifikan dalam pemberdayaan perempuan dan penyandang disabilitas di Sumatera Barat. (her)