IndustriPerdagangan

Investasi Rp3,8 Triliun Frisian Flag Bangun Pabrik Susu Ketiga di Cikarang

×

Investasi Rp3,8 Triliun Frisian Flag Bangun Pabrik Susu Ketiga di Cikarang

Sebarkan artikel ini
Kemenperin Apresiasi Industri Olahan Susu Kucurkan Investasi Rp 3,8 Triliun.

Kementerian Perindustrian Apresiasi Investasi Frisian Flag Indonesia Senilai Rp3,8 Triliun untuk Pabrik Ketiga

Jakarta – Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika, mewakili Menteri Perindustrian, memberikan apresiasi kepada PT Frisian Flag Indonesia atas investasinya sebesar Rp3,8 triliun (€257 juta) untuk membangun pabrik ketiga di Cikarang, Jawa Barat.

Pabrik ini akan memproduksi 400.000 kilogram susu segar setiap hari, menghasilkan 700 juta kilogram produk susu per tahun. Teknologi modern ramah lingkungan akan digunakan dalam proses produksinya.

“Investasi ini mendukung program ‘school milk’ Presiden terpilih 2024-2029 untuk meningkatkan gizi dan konsumsi susu di Indonesia,” kata Putu.

Putu berharap pabrik baru ini memperkuat kontribusi Frisian Flag Indonesia dalam menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kemitraan dengan peternak sapi perah, dan mengoptimalkan nilai tambah dalam negeri.

CEO Royal FrieslandCampina N.V., Jan Derck van Karnebeek, mengatakan pabrik di Cikarang merupakan investasi produksi global terbesar perusahaan hingga saat ini. “Fasilitas ini akan berfungsi sebagai pusat penghubung untuk Asia Tenggara,” ujarnya.

Pabrik ini sejalan dengan komitmen Frisian Flag Indonesia untuk menyediakan produk susu berkualitas dan bergizi bagi Indonesia dan Asia Tenggara. “Kami mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan akses terhadap produk susu terjangkau dan bergizi,” kata van Karnebeek.

Presiden Direktur Frisian Flag Indonesia, Berend van Wel, menambahkan pabrik di Cikarang memungkinkan perusahaan memainkan peran lebih besar dalam kemajuan Indonesia. “Kami berkomitmen memproduksi produk susu bergizi sambil meminimalkan jejak ekologi, berkontribusi bagi masyarakat dan planet ini,” ujarnya.

Baca Sumbar Bisnis lebih update via Google News, Klik Disini.

Beban Membengkak, Pertamina Hadapi Dominasi BBM Bersubsidi
Energi

Dominasi BBM bersubsidi di Indonesia, terutama Pertalite dan Bio Solar, menjadi beban bagi Pertamina dan pemerintah. Disparitas harga dengan BBM non-subsidi menyebabkan migrasi konsumen, sementara penyaluran BBM bersubsidi masih kurang tepat sasaran.

Alat Berat Listrik: United Tractors Hadapi Tantangan Kurangnya Minat Tambang
Industri

United Tractors meluncurkan strategi keberlanjutan dengan traktor listrik dan hybrid, menguji ekskavator listrik, serta memastikan pembakaran efisien pada alat berat konvensional. Meskipun pasar belum antusias dengan alat berat hybrid, United Tractors tetap berkomitmen mengurangi emisi dengan bio fuel.