Riyadh – Pemerintah Arab Saudi telah menyalurkan lebih dari 234 juta komoditas dan produk makanan untuk memenuhi kebutuhan jamaah haji selama musim haji 1446 Hijriyah. Kementerian Perdagangan Arab Saudi memastikan ketersediaan pasokan tersebut melalui koordinasi dengan berbagai lembaga pemerintah dan kemitraan strategis dengan sektor swasta.
Menurut pernyataan resmi dari Kementerian Perdagangan, penyediaan pasokan ini merupakan hasil dari koordinasi intensif dengan berbagai lembaga pemerintah dan kemitraan strategis dengan sektor swasta. “Penyediaan pasokan ini dilaksanakan melalui koordinasi dengan berbagai lembaga pemerintah dan kemitraan dengan sektor swasta,” bunyi pernyataan resmi tersebut.
Jenis barang yang paling banyak dikonsumsi oleh jamaah haji meliputi jus dan minuman ringan, produk susu, air minum dalam kemasan, makanan yang dipanggang, serta berbagai macam makanan pokok dan produk konsumen lainnya. Sebagai bagian dari upaya pengawasan, tim inspeksi dari kementerian telah memulai operasi pemantauan sejak sebelum musim haji dimulai. Mereka melakukan kunjungan ke berbagai gerai penjualan untuk memastikan ketersediaan barang yang cukup untuk memenuhi kebutuhan jamaah haji.
Selain fokus pada rantai pasokan, Kementerian Perdagangan Arab Saudi juga melakukan inspeksi pengawasan terhadap perusahaan komersial, titik-titik ritel, dan kios-kios. Tujuan dari inspeksi ini adalah untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan perlindungan konsumen yang berlaku.
Komite Haji Tertinggi turut menyampaikan apresiasi kepada lebih dari 420.000 petugas yang telah berkontribusi dalam melayani para jamaah selama musim haji 1446 Hijriyah. Penghargaan diberikan dalam bentuk sertifikat digital melalui aplikasi Tawakkalna.
Sekretaris Jenderal Komite Haji Tertinggi, Khalid Al-Saykhan, menjelaskan bahwa total 420.070 peserta dalam misi haji telah diakui melalui platform tasreeh, yang dikembangkan oleh Otoritas Data dan AI Arab Saudi (SDAIA) dan diawasi oleh sekretariat komite. “Total 420.070 peserta dalam misi haji diakui melalui platform Tasreeh,” ujarnya.
Al-Saykhan menambahkan bahwa inisiatif ini mencerminkan keberhasilan sistem terintegrasi yang diawasi oleh Komite Haji Tertinggi, serta menyoroti pentingnya kerja sama antar lembaga selama musim haji. Ia juga menyebutkan bahwa ini adalah inisiatif pertama yang menggunakan alat digital untuk memberikan pengakuan atas dedikasi para pekerja haji.
Sertifikat elektronik ini diharapkan dapat menjadi simbol penghargaan, memperkuat rasa bangga dan apresiasi di antara mereka yang telah bekerja keras untuk memastikan keamanan, kenyamanan, dan pemenuhan spiritual para jamaah haji.
