Aceh – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya petani nilam di Aceh Tamiang.
Melalui program Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI), OJK bekerja sama dengan berbagai pihak terkait untuk memberikan edukasi dan pelatihan keuangan kepada para petani.
Sinergi Membangun Ekosistem Keuangan Inklusif
Kegiatan “Pengembangan Wilayah Ekosistem Keuangan Inklusif Melalui Komoditas Minyak Nilam Sesi Inkubasi” yang diselenggarakan di Bappeda Aceh Tamiang merupakan salah satu wujud nyata dari komitmen OJK.
Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Kepala OJK Provinsi Aceh Daddi Peryoga, Pj. Bupati Aceh Tamiang Asra, Ketua Atsiri Research Center (ARC) Syaifullah Muhammad, Project Manager ILO Djauhari Sitorus, serta 75 petani nilam di Kabupaten Aceh Tamiang.
Meningkatkan Pengetahuan dan Keterampilan Keuangan Petani Nilam
Dalam sambutannya, Daddi Peryoga menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah mendukung program EKI Komoditas Minyak Nilam. Ia menegaskan bahwa OJK akan terus berinisiatif dan mendukung kegiatan EKI yang berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Lembaga Jasa Keuangan (LJK).
Tujuannya adalah untuk memetakan kebutuhan pembiayaan masyarakat yang mendukung ekosistem minyak nilam, seperti penyedia bibit nilam, pupuk organik, pestisida organik, kayu bakar untuk penyulingan, rumah makan dan kedai sembako hingga penjual bahan bakar eceran.
Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para petani nilam dalam bidang keuangan dan kewirausahaan. Dengan demikian, mereka dapat mengelola keuangan keluarga dengan lebih baik, mengembangkan usaha kecil mereka, dan berkontribusi lebih signifikan terhadap perekonomian daerah.
Ekspor Nilam Indonesia Meningkat Signifikan
Syaifullah Muhammad, Ketua Atsiri Research Center (ARC), mengungkapkan bahwa ekspor nilam Indonesia terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2021, ekspor nilam tercatat hanya mencapai 300 ton per tahun.
Namun, angka tersebut meningkat signifikan menjadi 1.400 ton per tahun pada tahun 2022 dan 1.900 ton per tahun pada tahun 2023. Hal ini menunjukkan bahwa komoditas minyak nilam memiliki potensi ekonomi yang besar dan perlu terus dikembangkan.
Program EKI Telah Membawa Hasil Positif
Program EKI telah menunjukkan hasil yang positif di berbagai daerah di Aceh. Pada tahun 2023, OJK Provinsi Aceh telah melaksanakan kegiatan EKI di kabupaten Cinta Raja dan Kota Langsa. Hasilnya, 105 rekening simpel telah dibuka, 2 Kredit Usaha Rakyat telah disalurkan, dan 1 Agen Laku Pandai telah didirikan.
Pada tanggal 29 April 2024, OJK Provinsi Aceh juga telah melaksanakan pra-inkubasi di Kecamatan Lhoong, Aceh Besar. Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 70 petani nilam dan melibatkan Industri Jasa Keuangan dalam memberikan edukasi kepada masyarakat.
Kerja Sama Berkelanjutan untuk Meningkatkan Kesejahteraan Petani Nilam
OJK berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan berbagai pihak terkait untuk meningkatkan akses keuangan bagi para petani nilam di Aceh Tamiang.
Melalui program EKI, OJK berharap dapat membantu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keuangan para petani, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan mereka dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.