Agrobisnis

PENAS Tani XVI, Pertemuan Nasional untuk Kuatkan Ketahanan Pangan Nasional

×

PENAS Tani XVI, Pertemuan Nasional untuk Kuatkan Ketahanan Pangan Nasional

Sebarkan artikel ini
Foto: Internet

SUMBARBISNIS – Pekan Nasional (Penas) Petani dan Nelayan XVI tengah dilangsungkan di Padang, Sumatera Barat. Acara ini merupakan kesempatan bagi petani dan nelayan dari seluruh Indonesia untuk saling bertemu dan berbagi ilmu.

Kementerian Pertanian RI melalui acara ini juga ingin mendorong setiap Kabupaten/Kota di Indonesia untuk menggarap 1.000 Hektare lahan guna memperkuat ketahanan pangan nasional.

Menurut Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo, sektor pangan adalah sektor yang sangat strategis karena berkaitan langsung dengan kebutuhan dasar masyarakat. Pangan juga memiliki peran penting dalam menciptakan lapangan kerja dan menguatkan perekonomian Indonesia.

“Melalui Penas ini, petani, nelayan, dan pihak terkait lainnya dapat mengevaluasi dan mengkonsolidasikan upaya untuk meningkatkan produksi dan ketahanan pangan, terutama di Indonesia dalam menghadapi ancaman El Nino,” ungkapnya.

Sebagai bagian dari Penas Tani XVI tahun 2023, telah tercapai beberapa kesepakatan, di antaranya adalah memperkuat posisi pangan lokal sebagai manifestasi kemandirian pangan nasional. Selain itu, menetapkan Provinsi Gorontalo sebagai tuan rumah Penas Tani XVII.

Setelah acara pembukaan pagi tadi, dilanjutkan dengan sesi temu wicara antara perwakilan Kontak Tani dan Nelayan dari 37 Provinsi dengan Menteri Pertanian RI. Mereka membahas tentang peran daerah dalam meningkatkan ketahanan pangan nasional.

Dibuka oleh Menko Perekonomian

Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, secara resmi membuka acara ini yang akan berlangsung dari tanggal 10 hingga 15 Juni mendatang. Acara tersebut dimulai pada Sabtu pagi, 10 Juni 2023 di Lanud Sutan Sjahrir.

Baca Sumbar Bisnis lebih update via Google News, Klik Disini.

pupuk-indonesia:-carbon-capture-jadi-mesin-pertumbuhan-perusahaan
Agrobisnis

Pupuk Indonesia menargetkan teknologi CCS sebagai mesin pertumbuhan baru dengan rencana produksi blue ammonia. Komitmen ini sejalan dengan upaya dekarbonisasi dan dukungan terhadap target iklim nasional