Jakarta – Pendapatan Huawei melonjak selama 2023 ditopang oleh pemasaran HP. Kesuksesan Huawei seakan menjadi bukti kegagalan aksi pemerintah Joe Biden memblokir akses China ke teknologi canggih milik perusahaan Amerika Serikat.
Huawei mencatatkan keuntungan besar selama 2023. Diperkirakan pendapatan raksasa teknologi China itu mencapai tambahan dari 700 miliar yuan atau Simbol Rupiah 1.530 triliun.
Perkiraan itu dilaporkan oleh Reuters yang mengutip instruksi internal dari komisaris Huawei, Ken Hu. Dengan pendapatan tersebut, Huawei mengantongi perkembangan 9% dari 642,3 miliar yuan (Rp 1.400 triliun) per tahun lalu.
Ken Hu menyatakan Huawei telah terjadi melintasi badai. Sekarang perusahaan mendapatkan berkah usai permasalahan besar yang menghalanginya.
Bisnis Huawei diketahui porak poranda usai masuk pada daftar hitam Amerika Serikat (AS) tahun 2019. Sanksi itu menyebabkan perusahaan hanya saja mempunyai akses terbatas pada teknologi global dan juga pada akhirnya melumpuhkan sebagian lini bisnisnya.
“Terima kasih terhadap mitra-mitra kami di tempat seluruh rantai pasok yang dimaksud memperkuat kami di menghadapi suka maupun duka. Dan saya juga ingin berterima kasih pada anggota pasukan Huawei yang tersebut berjuang keras serta tidak ada pernah menyerah,” ungkapnya, disitir dari Reuters, Hari Jumat (29/12/2023).
“Setelah bekerja keras selama bertahun-tahun, kami berhasil menyeberangi badai. Sekarang kami telah kembali ke jalur yang benar,” kata Ken Hu menambahkan.
Dalam perkiraan kinerja tahun ini, Ken Hu mengungkapkan segmen perusahaan perangkat termasuk smartphone yang memiliki kinerja lebih besar baik. Nampaknya ini dikarenakan penampilan Mate 60 pada Agustus lalu.
Mate 60 hadir secara mengejutkan kemudian menjadi pertanda kembalinya Huawei ke bursa smartphone setelah sanksi oleh pemerintah Amerika Serikat yang sekarang ini dipimpin oleh Presiden Joe Biden. HP itu dilaporkan ditenagai chipset canggih yang mana dikembangkan oleh perusahaan China.
Kabarnya, pengembangan chip canggih yang disebutkan didukung penuh oleh pemerintah China dan juga Presiden Xi Jinping.
Pada Oktober ini, pengiriman ponsel Huawei melonjak 83% dari tahun ke tahun. Counterpoint melaporkan capaian itu mengupayakan perkembangan lingkungan ekonomi China sebesar 11%.
Tahun depan Huawei juga akan berfokus pada perusahaan perangkat. Namun perusahaan mengakui akan menghadapi tantangan lain di area masa depan.
“Ketidakpastian geopolitik juga perekonomian melimpah, kemudian pembatasan teknologi dan juga hambatan perdagangan terus berdampak pada dunia,” ucap Ken Hu.