Jakarta – PT Pertamina (Persero) tengah berfokus pada optimalisasi penyaluran subsidi energi untuk memastikan ketepatan sasaran di tengah tekanan fiskal yang dihadapi.Hal ini diungkapkan dalam konferensi pers yang digelar pada Jumat (14/6/2025) oleh Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri.
menurut Mantiri, upaya digitalisasi telah diimplementasikan untuk mendata masyarakat yang berhak menerima produk energi bersubsidi, termasuk solar, Pertalite, dan LPG. Masyarakat yang ingin membeli BBM bersubsidi diwajibkan untuk mendaftar dan memperoleh QR code MyPertamina. Kriteria kendaraan yang diperbolehkan membeli BBM bersubsidi mencakup kendaraan bermesin bensin dengan kubikasi di bawah 1.300 cc, mobil diesel di bawah 2.000 cc, kendaraan umum, dan ambulans.
“Salah satu langkah kami untuk mendorong terhadap tekanan subsidi antara lain adalah turut menciptakan sistem, untuk memastikan agar subsidi ini berjalan tepat sasaran, yaitu menjangkau ke masyarakat dan saudara-saudara kita yang membutuhkan,” jelas Mantiri.
Pertamina juga terus berupaya melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat yang memenuhi syarat untuk mendapatkan subsidi energi.”Tentunya dalam operasional di lapangan, memang kami mendorong agar semakin banyak masyarakat yang sadar, dan tentunya lewat edukasi supaya produk-produk subsidi ini dapat dinikmati oleh masyarakat dan saudara-saudara kita yang kurang mampu,” ujarnya.Dalam kesempatan yang sama, disampaikan bahwa produksi migas Pertamina telah mencapai satu juta barrel setara minyak, yang menjadikan Pertamina sebagai kontributor 69 persen minyak nasional dan 37 persen gas nasional.Dari sektor kilang, Pertamina juga menjadi kontributor utama produksi BBM nasional, dengan memenuhi 70 persen kebutuhan BBM Indonesia.
Pertamina juga terus memperkuat infrastruktur distribusi energi. Saat ini, terdapat lebih dari 15.000 titik retail BBM, 260.000 titik pangkalan LPG, 6.700 gerai Pertashop,dan 573 lokasi BBM Satu Harga yang beroperasi untuk menyalurkan energi ke seluruh wilayah Indonesia.
Distribusi energi tersebut didukung oleh 288 kapal. Di sektor bisnis gas, Pertamina mengoperasikan lebih dari 33.000 km pipa transmisi dan distribusi gas, serta sekitar 820 ribu sambungan jargas.