Direktur Utama SMBR Daconi Khotob mengatakan, raihan laba bersih itu disumbang dari kenaikan pendapatan pada periode kuartal III tahun 2023 yang digunakan sebesar Rp 1,45 triliun atau meningkat sebesar 10 persen dibandingkan periode yang dimaksud mirip tahun 2022.
Dia menjelaskan, pendapatan ini didorong dari transaksi jual beli semen sebesar Rp 1,42 Triliun, ditambah dengan transaksi jual beli White Clay sebesar Rp 27,62 Miliar yang dimaksud tumbuh 13 persen dari periode yang sejenis dalam tahun lalu.
“Laba bersih yang tersebut meningkat didukung juga oleh penurunan beban bunga sebagai dampak dari refinancing hutang bank juga percepatan pembayaran pokok pinjaman kredit sindikasi,” ujar Daconi di area Jakarta yang mana dikutip, Rabu (25/10/2023).
SMBR juga menerapkan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan melalui program efisiensi operasi lalu penurunan emisi, antara lain mengimplementasi Total Productive Maintenance (TPM), mengadakan kompetisi SMBR Innovation Award, serta Penyegaran K3 Tambang.
Hal ini membuktikan hingga September 2023, SMBR berhasil menekan Intensitas emisi karbon (cakupan 1) turun menjadi 0,572 Ton CO2/t cem eq, realisasi 2022 (0,588 Ton CO2/t cem eq) kemudian peningkatan thermal substitution rate mencapai 3,57 persen, di tempat atas realisasi 2022.
Dari sisi Tanggungjawab Sosial & Lingkungan (TJSL), realisasi Penyaluran Dana Program TJSL hingga September 2023 mencapai Rp 2,68 Miliar, naik 61 persen dari periode yang tersebut serupa pada tahun sebelumnya.
Beberapa program TJSL yang sudah direalisasikan diantaranya Pelatihan melalui Rumah BUMN Baturaja, Pameran UMKM di tempat Jakarta serta Palembang serta penyaluran bantuan ke masyakarat kemudian pemerintahan.