Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terus berupaya memajukan usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar dapat meningkatkan skala bisnis dan memasuki pasar global melalui serangkaian program pembinaan yang berkelanjutan. Upaya ini mencakup penyediaan akses pasar, pelatihan, dan fasilitas promosi.
BeeMa Honey, sebuah perusahaan yang memproduksi madu artisan premium, menjadi salah satu contoh keberhasilan dari program pembinaan tersebut, dan kini mulai memperluas jangkauannya ke pasar internasional. Usaha ini didirikan pada tahun 2017 dan secara resmi menjadi Perseroan Terbatas pada tahun 2019. Nama beema sendiri terinspirasi dari tokoh Bima dalam pewayangan Jawa, yang merepresentasikan kejujuran, integritas, dan kepercayaan.
Menurut pemilik BeeMa Honey, Fransisca Natalia Widowati, kolaborasi dengan BRI telah membuka berbagai peluang untuk mengembangkan bisnisnya. “Kami pertama kali berhubungan dengan BRI melalui UMKM Expo(RT) pada 2019 dan saat itu masuk 10 besar kategori makanan siap ekspor,” ujarnya. Sejak saat itu,BeeMa Honey secara rutin diundang dalam pameran yang difasilitasi oleh BRI,dan produk mereka beberapa kali dibeli sebagai cenderamata.
Dengan merek BEEMA HONEY dan BEEMA WELLNESS, UMKM ini menghasilkan madu mentah berkualitas tinggi dari berbagai jenis lebah, termasuk lebah budidaya, lebah hutan, dan lebah Trigona atau lebah tanpa sengat. Seluruh produk telah memperoleh sertifikasi halal, BPOM, NKV, serta HACCP, dan telah melalui proses pengujian laboratorium terakreditasi untuk memastikan kualitas dan keamanan konsumsi.
Salah satu pencapaian terbaru BeeMa Honey adalah keikutsertaannya dalam FHA Food & Beverage 2025 di Singapura pada 8 hingga 11 April 2025. Dalam acara tersebut, BeeMa Honey memperkenalkan produk unggulannya kepada audiens internasional dan berhasil menjalin kerja sama dengan sejumlah mitra strategis. BeeMa Honey juga telah dipercaya oleh pelaku industri perhotelan, termasuk sejumlah hotel berbintang di Singapura.
Fransisca menambahkan bahwa tanggapan pengunjung terhadap produk BeeMa Honey di ajang tersebut sangat positif. “Banyak yang tidak menyangka Indonesia bisa menghasilkan madu istimewa dengan cita rasa yang tak kalah bahkan lebih baik dari madu-madu negara lain,” ungkapnya. Ia juga menjelaskan bahwa isu pemalsuan madu membuat banyak masyarakat meragukan keasliannya, namun setelah mencoba BeeMa Honey, mereka mendapatkan pencerahan dan menyukai madu dari Indonesia.
Kisah BeeMa Honey menunjukkan bahwa akses yang tepat dan pendampingan yang konsisten dapat mendorong UMKM lokal untuk menembus pasar global. Pencapaian ini menjadi bukti bahwa kolaborasi antara pelaku usaha dan BRI mampu meningkatkan daya saing UMKM secara berkelanjutan.
Corporate secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, menegaskan komitmen BRI dalam membangun ekosistem pemberdayaan UMKM yang menyeluruh dan berorientasi global. Menurutnya, pencapaian BeeMa Honey mencerminkan bahwa daya saing UMKM tidak hanya ditentukan oleh kualitas produk semata. “Dukungan yang komprehensif, mulai dari pembiayaan, peningkatan kapasitas usaha hingga konektivitas pasar global, menjadi faktor kunci dalam mendorong UMKM naik kelas,” jelasnya dalam keterangan, Rabu (18/6/2025). BRI berkomitmen membangun ekosistem pemberdayaan yang terintegrasi agar semakin banyak UMKM Indonesia dapat go global dan berkontribusi di pentas ekonomi dunia.