Padang – Manajemen PT Bank Nagari mencatatkan pertumbuhan signifikan pada aset unit usaha syariah (UUS) hingga akhir 2024, yang mencapai Rp6,10 triliun.
Angka tersebut mengalami kenaikan sebesar Rp1,69 triliun atau tumbuh 38,29 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Direktur utama Bank Nagari mengungkapkan bahwa sepanjang 2024, kinerja unit usaha syariah menunjukkan perkembangan yang menjanjikan dengan peningkatan aset yang signifikan.
“Aset UUS Bank Nagari mencapai Rp6,10 triliun atau bertambah Rp1,69 triliun dari tahun sebelumnya, sehingga share aset UUS tahun 2024 terhadap induk mencapai 18,43 persen, meningkat dari tahun 2023 yang hanya sebesar 13,83 persen,” ujarnya, dikutip Selasa (4/2/2025).
Ia menambahkan bahwa performa UUS Bank Nagari terus menunjukkan tren positif, dengan rasio aset terhadap induk yang telah menembus 18,43 persen. Ia berharap tren ini terus berlanjut di tahun-tahun mendatang.
Di sisi lain, total pembiayaan syariah pada 2024 tercatat sebesar Rp4,04 triliun, meningkat Rp634,26 miliar atau 18,62 persen dari tahun sebelumnya.
Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan pembiayaan konsumtif sebesar Rp356,30 miliar serta pembiayaan produktif yang tumbuh Rp277,96 miliar.
Sementara itu, total dana pihak ketiga (DPK) syariah tahun 2024 mencapai Rp4,74 triliun, mengalami kenaikan sebesar Rp1,03 triliun atau 27,77 persen dibandingkan 2023.
Pertumbuhan ini didukung oleh peningkatan tabungan sebesar Rp277,91 miliar serta kenaikan deposito yang mencapai Rp813,72 miliar.
Secara keseluruhan, aset Bank Nagari sebagai bank milik Pemprov Sumbar dan pemerintah daerah dari 19 kabupaten dan kota mencatatkan kenaikan menjadi Rp33,11 triliun sepanjang 2024.
Angka tersebut meningkat Rp1,19 triliun atau tumbuh 3,74 persen dibandingkan pencapaian tahun sebelumnya.
Selain itu, laba bersih perseroan juga mengalami kenaikan. Sepanjang 2024, laba bersih tercatat sebesar Rp540,47 miliar, meningkat Rp16,70 miliar atau tumbuh 3,19 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp523,77 miliar.
Dalam hal penyaluran kredit dan pembiayaan, Bank Nagari mencatatkan angka Rp25,55 triliun, naik Rp1,52 triliun atau tumbuh 6,32 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Adapun penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp26,68 triliun, meningkat 2,84 persen dari periode yang sama di tahun 2023.
Ia juga menjelaskan bahwa beberapa indikator keuangan Bank Nagari menunjukkan kinerja yang solid.
Rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) berada di angka 23,09 persen.
“CAR meningkat dari tahun 2023 sejalan dengan pertumbuhan setoran modal disetor dan laba bersih bank,” jelasnya.