Padang – PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sumatera Barat, dikenal sebagai Bank Nagari, melaporkan laba bersih sebesar Rp100,46 miliar pada kuartal I 2024.
Nilai ini naik tipis 0,88% secara tahunan (YoY) dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp99,59 miliar.
Penguatan dari sisi bottom line ini sejalan dengan peningkatan pendapatan bunga Bank Nagari yang naik 10,21% (YoY) menjadi Rp721,59 miliar dari sebelumnya Rp654,75 miliar.
Namun, beban bunga perseroan juga naik 20,35% (YoY) dari Rp234,19 miliar menjadi Rp281,85 miliar.
Akibatnya, Bank Nagari memperoleh pendapatan bunga bersih sebesar Rp439,74 miliar atau tumbuh 4,56% (YoY) dibandingkan dengan kuartal I 2023 sebesar Rp420,57 miliar.
Laba Operasional Perusahaan Turun 4%
Namun, laba operasional perusahaan turun tipis 4% (YoY) dari Rp121,85 miliar menjadi Rp116,98 miliar.
Selama Januari-Maret 2024, Bank Nagari menyalurkan kredit sebesar Rp21,06 triliun, hanya naik 3,12% (YoY) dibandingkan dengan Rp20,43 triliun sebelumnya.
Selain itu, pembiayaan syariah yang disalurkan perusahaan melonjak 36,24% (YoY) dari Rp2,6 triliun menjadi Rp3,54 triliun.
Pembiayaan Syariah Meningkat
Pertumbuhan kredit dan pembiayaan syariah ini menyebabkan total aset perusahaan meningkat sebesar 5,16% (YoY) menjadi Rp32,09 triliun dari Rp30,52 triliun.
Total ekuitas perusahaan juga naik 7,33% (YoY) menjadi Rp4,06 triliun dibandingkan Rp3,79 triliun sebelumnya.
Dalam hal penghimpunan dana, Bank Nagari mengumpulkan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp26,05 triliun pada tiga bulan pertama 2024.
Jumlah ini naik 4,6% (YoY) dibandingkan dengan tiga bulan pertama 2023 yang sebesar Rp24,91 triliun.
Penguatan DPK terutama didukung oleh peningkatan jumlah deposito sebesar 4,9% (YoY) menjadi Rp15 triliun, yang menopang total DPK sebesar 57,59%.
Jumlah dana murah (CASA) juga meningkat 4,2% (YoY) menjadi Rp11,05 triliun, berkontribusi sebesar 42,41% terhadap total DPK.
Dalam hal rasio profitabilitas pada Maret 2024, Bank Nagari mencatatkan return on asset (RoA) sebesar 1,61%, lebih rendah dari sebelumnya 1,68%.
Return on equity (RoE) juga menurun menjadi 10,67% dari sebelumnya 11,23%. Marjin bunga bersih (NIM) perusahaan tercatat 5,95%, turun dari 5,99% sebelumnya.
Sumber : Dataindonesia.id