Lubuk Alung – Kampanye hari pertama calon Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi, ditutup dengan acara makan bakso bersama masyarakat di Pondok Bakso Pak Haji Darmon, Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman, pada Rabu malam, 25 September 2024.
Acara tersebut sekaligus menjadi ajang diskusi antara Mahyeldi dengan warga setempat, termasuk generasi muda yang hadir dalam kegiatan tersebut.
Selama kegiatan berlangsung, Mahyeldi berdiskusi dengan beberapa warga, salah satunya Angga, seorang pemuda yang mewakili generasi Z
Angga mengajukan pertanyaan terkait program yang akan dijalankan Mahyeldi apabila terpilih kembali sebagai Gubernur Sumatera Barat, khususnya yang berfokus pada peningkatan kesejahteraan generasi muda.
Sebelum memberikan jawabannya, Mahyeldi terlebih dahulu menyampaikan rasa terima kasih kepada masyarakat yang telah menantinya sejak pukul 20.00 WIB untuk berdialog.
Menjawab pertanyaan Angga, ia menegaskan komitmennya dalam mendukung pendidikan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia di Sumatera Barat.
“Kami akan terus berfokus pada pendidikan, terutama wajib belajar 12 tahun. Ini merupakan salah satu langkah penting dalam peningkatan sumber daya manusia. Program ini sudah berjalan di beberapa kabupaten/kota, dan InsyaAllah ke depannya akan lebih baik lagi,” ujar Mahyeldi.
Ia juga menekankan pentingnya peran sektor swasta dalam mendirikan sekolah-sekolah berkualitas.
Menurutnya, sekolah swasta yang memiliki standar tinggi dapat membantu mempercepat peningkatan kualitas sumber daya manusia di wilayah tersebut.
“Untuk masalah yang sulit-sulit, biar pemerintah yang mengatasinya,” tambahnya.
Tidak hanya soal pendidikan, Mahyeldi juga menyinggung pentingnya digitalisasi dalam pembangunan yang berfokus pada generasi milenial dan Gen Z.
Dia mengungkapkan bahwa program 100 ribu Milenial Entrepreneur, yang diluncurkan sejak 2021 hingga 2025, telah melampaui target pada tahun 2023 dengan total 130.000 milenial yang berpartisipasi.
“Kami menargetkan 100.000 milenial entrepreneur, namun di tahun 2023 jumlahnya sudah melampaui target menjadi 130.000. Dari jumlah tersebut, 13.000 milenial sudah berhasil meningkatkan pendapatannya melalui berbagai pelatihan yang kami adakan,” jelas Mahyeldi.
Selain itu, Mahyeldi juga menyebutkan keberhasilan beberapa milenial dalam mengembangkan potensi wisata di Sumatera Barat.
Dia memberikan contoh objek wisata arung jeram di Nyarai, Padang Pariaman, yang dikelola oleh anak-anak muda setempat.
“Ini yang kami harapkan, ke depannya Gen Z dan milenial bisa terus berinovasi dan berkontribusi,” tutup Mahyeldi.